PUTUS
…ada sms masuk,,,,,dibukanya cepat:
“,,maaf..aku tidak bisa nerusin
hubungan ini, aku janji sama senior pelatih buat serius latihan sampai
pelantikan, aku ingin jadi Pendekar Purwa, pesilat tangguh, terlebih sah-sahan
nanti dihadiri sesepuh perguruan kita dari pusat…maaf, aku memilih cita citaku …”
Dewi merebahkan diri, udara makin pengap, Indra memilih
cita-citanya menjadi pesilat, menjadi atlet daripada menghabiskan hari-harinya
dengan sang kekasih…malah kini ia diputuskan, padahal puluhan cowok jungkir
balik mengharap cintanya ditolak mentah-mentah, …, kurang asem Indra,,,geram
hati Dewi mengutuk pacarnya beberapa saat lalu sebelum ia resmi diputus lewat
sms….hhaarrggggg….
……………
Langit malam minggu sangat
benderang, bulat purnama sempurna menyapa malam, udara sejuk, indah nian langit
nampaknya, sebuah kampung transmigran asal jawa timur puluhan tahun silam itu
indah di rasa suasananya, dan kini telah makin maju dan padat penduduknya.
Dewi termenung, gadis cantik bahan
rebutan cowok-cowok itu memandang seragam pencak silatnya, sudah malas ia datang
latihan, terlebih sudah tidak ada kekasihnya, si Indra yang membuatnya mengerti
arti hidup, walau Indra hanya anak kampung miskin, miskin harta namun luar
biasa cara memandang kehidupan…..anak kampung yang pertama bertemu ia
sepelekan,,,,hanya karena kasta mereka beda…Dewi anak pejabat teras yang
disegani!.
Sebagai anak gaul namun
berprestasi sering ia memimpin grup marching band sekolahnya, tak sengaja
hatinya jatuh hati pada pemuda tanggung yang rajin jogging di dekat rumahnya,ia
lihat rutin manakala ia berlatih sepulang sekolah, sebagai Mayoret Marching
Band ia jadi rebutan para siswa di sekolahnya.
Dewi tak sengaja sering mengamati
seorang anak muda, yang kadang sambil jogging tangan dan kakinya membuat
gerakan menendang dan memukul yang dirasanya aneh…..!, melirik sekilas manakal
ia melintas di dekatnya latihan rutin setiap jumat sore…..lirikan yang
berlanjut di minggu- minggu berikutnya,……
…………………..
“maaf….”
“ooii..kalau jalan liat dong,
masak kaki orang diinjak”
“maaf mbak, saya gak liat ”
“sakit tau, emang siapa kau
seenaknya saja nabrak lalu nginjak kaki anak orang”
“ya, saya gak liat sih, kamu kok
kasar ngomong nyentak gitu kenapa sih“
“lohh yang salah kamu, yang
korban aku, ya kamu dong yang saya bentak”
“kan udah minta maaf”
“emang kalau udah mita maaf
kakiku gak sakit apa..”
“sini aku obtain”
“wah kayak dokter, kakiku pulak kau mau ngobatin….”
Belum sempat ia meneruskan ocehan
geramnya, si anak muda itu telah meraih telapak kakinya, lalu di puntir ke
kanan kiri, terpaksa ia jatuh terduduk terhempas di rerumputan, pertemuan
pertama dengan sang pemuda yang kelak menjadi bagian terpenting dalam kehidupan
cintanya.
…………………………
Aneh, kakinya yang tadi kayak
keseleo jadi ringan, salah juga ia sebenarnya, pas latihan memutar tongkat tak
lihat di belakangnya ada orang yang berlari, si orang menghindari sapuan
tongkat sambil melompat kesamping namun malah menginjak kakinya kuat-kuat,
setelah sebelumnya menabraknya tanpa ampun!.
Namun si pemuda segera mundur
cepat tanpa sepatah kata pun, ia sejak saat itu sering mengharapkan bertemu
lagi, diam-diam Dewi rindu sorot mata tajam teduh itu,,,,,teduh tajam yang
membuatnya tenteram….sorot mata yang membuat detak jantungnya berhenti manakala
adu pandang!.....sering ia memperhatikannya saat sore di dekat sekolahnya,
diantara orang orang yang jogging, pemuda itu saja yang menarik perhatiannya!,
yang lain hanya pemeran figuran yang melengkapi saja…...
Termasuk Leon, Edi, Sunarto dan
cowok-cowok yang lain yang sudah lama mengejarnya ia cuekin, walau mereka
jungkir balik menempuh segala usaha untuk menarik perhatiannya!.
Dan ajaibnya, lama-lama ia kenal
juga dengan pemuda yang menolongnya setelah menginjaknya karena menghindari
sabetan putaran tongkatnya, waahhhh….malah kenal ga sengaja lagi!.
Entah siapa yang memulai, sejak
itu putaran kehidupan mempertemukan mereka, sang pemuda malah datang ke rumah
karena ayahandanya ketua IPSI kabupaten, yaaa………..lama-lama ia malah sering
diantar beli ini itu saat mamahnya meminta tolong bantu bikin masakan, si
pemuda yang sering sowan untuk menghadapi turnamen dan kegiatan IPSI lain terpaksa
jadi tukang ojeknya!.
“maaf, kelakuanku kemarin”
“ndak apa-apa, aku juga yang
salah”
“sebenernya saya yang salah”
“ah….aku saja yang ga lihat ada
putaran tongkatmu yang cepat saat melintas, jadi ya aku yang salah nubruk kamu”
“ah….biar sajalah, aku jadi ndak
enak kamu malah sering direpotin keluargaku”
“biasa aja, ayahmu sudah seperti
keluarga karena beliau pembimbing dan ketua IPSI, jadi sepentasnyalah aku
mengantarmu, karena kamu anak terkasihnya”
“bukan….aku anak manja yang suka
merajuk saja ”
“ah…kamu gadis paling indah di
negara ini”
“emang apaan sihhh”
“paling cantik se-Indonesa kamunya
hehhe”
“hiihihiihhh…iihh…apaan sihhh
kamu Ndraaa,,,tak cubiittt kamuuu”
“attooww..ampunnnnnn”
Jalananan bagai jalan di taman impian di Yunani kala
taman bergantung melegenda mengabadikan kisah cinta anak manusia, motor butut
si Indra lebih nyaman dikendarai daripada Pajero yang mantap putaran
rodanya!....karena ada Dewi yang merengut manja saat digoda…….manja dan
mencubitnya dengan kesal dan gemas abis!.
Si pemuda menggoda asal, si gadis
tersipu merona…indahnya cintaa remaja….masa madu tercipta dari mekar sempurna
dari indah elok rupawan sang bunga kehidupan dunia asmara dahana!.
Indra yang pemuda pesilat dari
kampung itu sering hilir mudik ke rumahnya, mengurus tentang kegiatan IPSI dan
latihan gabungan 17 Perguruan Pencak Silat yang ada, maka dari sikap sederhananya,
lama-lama Dewi tertarik pencak silat karena sang pemuda, kini Dewi malah ikut
latihan silat, latihan setiap malam minggu selepas jam 7 malam, itupun dijemput
si Indra, yang sebentar lagi jadi warga Perguruan.
Genk cowok-cowok yang gagal mendapat
cinta Dewi meradang, lalu bersekutu, mereka ndak terima, gadis incarannya malah
ikut pencak silat, bela diri dari kampung, …….malam minggu saat ada latihan
silat, ia mencegat Indra yang menjemput Dewi untuk latihan silat…ditantangnya
duel si pemuda kampung…..si Dewi panik menangis saat dua pemuda berlaga dan
bertarung dengan teknik mematikan berebut cintanya!...…hasilnya,,,,,,,para
pengeroyoknya kocar-kacir, malah ada yang pingsan terkena hantaman tangan
kosong pesilat kampung itu, ia dibawa pulang kawan-kwannya dan di katakan Leon
jatuh dari motor sampai memar dan pingsan!.
Kabar duelnya si Indra dan Genk
Leon membuat seniornya memanggil si Indra:
“gimana Ndra, kenapa sampai
sejauh itu”
“aku hanya membela diri kak”
“kenapa kau pingsankan
pengeroyokmu itu, karena mereka anggota setia INKAI, saya khawatir ini memicu
keributan yang lebih besar, kenapa sejauh itu Ndra”
“Dewi kak, Leon marah Dewi latihan
Silat malam minggu, jadi ia menantangku, jika mampu menjatuhkannya boleh Dewi
ikut silat dan jadi pacarku, sesumbarnya membuatku panas kak…..”
“hehehee..cinta
ooo…cintaaaa….senengnya sesaat deritanya puanjangggg…hehehehehe”
“Ndra,,,,….!”
“ya kak’’’’….”
“mau kau putus dengan Dewi”
“kenapa kak”
“kau cinta Dewi kan”
“tentu kak, ia lambang keberhasilanku
menaklukkan gadis terseksi di sekolah kak”
“ya..aku tahu…..tapi maukan kau
putus malam ini juga, biar aku sms si Dewi, tapi pakai nomormu”
“kenapa kak”
“kalau memang jodoh, kalian akan
jadi pasangan suami istri yang sah secara hukum agama dan Negara serta adat”
“kok bisa kak…”
“udahlah…percaya saja….”
“iya deh kak….tapi kalau nanti
Dewi menikah dengan cowok lain saya bagaimana kak”
“gampang, aku ada keponakan yang
cantik, pintar masak dan rajin, bulan depan ia mau ke sini, setamat SMK
Kesehatan”
“ok…..jadi keponakan kakak buat
saya”
“yaa,,,itu pasti asal kamu jaga
ia baik-baik, jika ia kamu sia-siakan, terpaksa saya sendiri akan menghukum
kamu secara pendekar”
“ok kak, siap kak”
………………………….
Wahai pembaca setia yang
budiman……Dewi gadis remaja yang berangkat dewasa seakan sekuntum mawar
menjelang mekar, harum indahnya demikian mempesonakan dunia hingga bergetar
saking elok rupawannya.
Namun Indra taat saja menuruti
saran dan permintaan pelatihnya untuk putus dengan sang bidadari pujaan hati
belahan jiwanya, hanya karena ia hormat dan kagum dengan pelatih silatnya, yang
teruji betul setiap kata bijaknya demi kebaikan dirinya maupun seluruh warga
perguruan dimana ia tekun berlatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar