Selasa, 12 September 2017

Rumitnya Cinta Pendekar Muda

Cerita Pencak Silat Kekinian
PUTUS



…ada sms masuk,,,,,dibukanya cepat:

“,,maaf..aku tidak bisa nerusin hubungan ini, aku janji sama senior pelatih buat serius latihan sampai pelantikan, aku ingin jadi Pendekar Purwa, pesilat tangguh, terlebih sah-sahan nanti dihadiri sesepuh perguruan kita dari pusat…maaf, aku memilih cita citaku …”

Dewi merebahkan diri, udara makin pengap, Indra memilih cita-citanya menjadi pesilat, menjadi atlet daripada menghabiskan hari-harinya dengan sang kekasih…malah kini ia diputuskan, padahal puluhan cowok jungkir balik mengharap cintanya ditolak mentah-mentah, …, kurang asem Indra,,,geram hati Dewi mengutuk pacarnya beberapa saat lalu sebelum ia resmi diputus lewat sms….hhaarrggggg….
……………
Langit malam minggu sangat benderang, bulat purnama sempurna menyapa malam, udara sejuk, indah nian langit nampaknya, sebuah kampung transmigran asal jawa timur puluhan tahun silam itu indah di rasa suasananya, dan kini telah makin maju dan padat penduduknya.

Dewi termenung, gadis cantik bahan rebutan cowok-cowok itu memandang seragam pencak silatnya, sudah malas ia datang latihan, terlebih sudah tidak ada kekasihnya, si Indra yang membuatnya mengerti arti hidup, walau Indra hanya anak kampung miskin, miskin harta namun luar biasa cara memandang kehidupan…..anak kampung yang pertama bertemu ia sepelekan,,,,hanya karena kasta mereka beda…Dewi anak pejabat teras yang disegani!.

Sebagai anak gaul namun berprestasi sering ia memimpin grup marching band sekolahnya, tak sengaja hatinya jatuh hati pada pemuda tanggung yang rajin jogging di dekat rumahnya,ia lihat rutin manakala ia berlatih sepulang sekolah, sebagai Mayoret Marching Band ia jadi rebutan para siswa di sekolahnya.

Dewi tak sengaja sering mengamati seorang anak muda, yang kadang sambil jogging tangan dan kakinya membuat gerakan menendang dan memukul yang dirasanya aneh…..!, melirik sekilas manakal ia melintas di dekatnya latihan rutin setiap jumat sore…..lirikan yang berlanjut di minggu- minggu berikutnya,……

…………………..
“maaf….”

“ooii..kalau jalan liat dong, masak kaki orang diinjak”

“maaf mbak, saya gak liat ”

“sakit tau, emang siapa kau seenaknya saja nabrak lalu nginjak kaki anak orang”

“ya, saya gak liat sih, kamu kok kasar ngomong nyentak gitu kenapa sih“

“lohh yang salah kamu, yang korban aku, ya kamu dong yang saya bentak”

“kan udah minta maaf”

“emang kalau udah mita maaf kakiku gak sakit apa..”

“sini aku obtain”

“wah kayak dokter, kakiku  pulak kau mau ngobatin….”

Belum sempat ia meneruskan ocehan geramnya, si anak muda itu telah meraih telapak kakinya, lalu di puntir ke kanan kiri, terpaksa ia jatuh terduduk terhempas di rerumputan, pertemuan pertama dengan sang pemuda yang kelak menjadi bagian terpenting dalam kehidupan cintanya.
…………………………
Aneh, kakinya yang tadi kayak keseleo jadi ringan, salah juga ia sebenarnya, pas latihan memutar tongkat tak lihat di belakangnya ada orang yang berlari, si orang menghindari sapuan tongkat sambil melompat kesamping namun malah menginjak kakinya kuat-kuat, setelah sebelumnya menabraknya tanpa ampun!.

Namun si pemuda segera mundur cepat tanpa sepatah kata pun, ia sejak saat itu sering mengharapkan bertemu lagi, diam-diam Dewi rindu sorot mata tajam teduh itu,,,,,teduh tajam yang membuatnya tenteram….sorot mata yang membuat detak jantungnya berhenti manakala adu pandang!.....sering ia memperhatikannya saat sore di dekat sekolahnya, diantara orang orang yang jogging, pemuda itu saja yang menarik perhatiannya!, yang lain hanya pemeran figuran yang melengkapi saja…...

Termasuk Leon, Edi, Sunarto dan cowok-cowok yang lain yang sudah lama mengejarnya ia cuekin, walau mereka jungkir balik menempuh segala usaha untuk menarik perhatiannya!.

Dan ajaibnya, lama-lama ia kenal juga dengan pemuda yang menolongnya setelah menginjaknya karena menghindari sabetan putaran tongkatnya, waahhhh….malah kenal ga sengaja lagi!.

Entah siapa yang memulai, sejak itu putaran kehidupan mempertemukan mereka, sang pemuda malah datang ke rumah karena ayahandanya ketua IPSI kabupaten, yaaa………..lama-lama ia malah sering diantar beli ini itu saat mamahnya meminta tolong bantu bikin masakan, si pemuda yang sering sowan untuk menghadapi turnamen dan kegiatan IPSI lain terpaksa jadi tukang ojeknya!.

“maaf, kelakuanku kemarin”

“ndak apa-apa, aku juga yang salah”

“sebenernya saya yang salah”

“ah….aku saja yang ga lihat ada putaran tongkatmu yang cepat saat melintas, jadi ya aku yang salah nubruk kamu”

“ah….biar sajalah, aku jadi ndak enak kamu malah sering direpotin keluargaku”

“biasa aja, ayahmu sudah seperti keluarga karena beliau pembimbing dan ketua IPSI, jadi sepentasnyalah aku mengantarmu, karena kamu anak terkasihnya”

“bukan….aku anak manja yang suka merajuk saja ”

“ah…kamu gadis paling indah di negara ini”

“emang apaan sihhh”

“paling cantik se-Indonesa kamunya hehhe”

“hiihihiihhh…iihh…apaan sihhh kamu Ndraaa,,,tak cubiittt kamuuu”

“attooww..ampunnnnnn”

Jalananan  bagai jalan di taman impian di Yunani kala taman bergantung melegenda mengabadikan kisah cinta anak manusia, motor butut si Indra lebih nyaman dikendarai daripada Pajero yang mantap putaran rodanya!....karena ada Dewi yang merengut manja saat digoda…….manja dan mencubitnya dengan kesal dan gemas abis!.

Si pemuda menggoda asal, si gadis tersipu merona…indahnya cintaa remaja….masa madu tercipta dari mekar sempurna dari indah elok rupawan sang bunga kehidupan dunia asmara dahana!.

Indra yang pemuda pesilat dari kampung itu sering hilir mudik ke rumahnya, mengurus tentang kegiatan IPSI dan latihan gabungan 17 Perguruan Pencak Silat yang ada, maka dari sikap sederhananya, lama-lama Dewi tertarik pencak silat karena sang pemuda, kini Dewi malah ikut latihan silat, latihan setiap malam minggu selepas jam 7 malam, itupun dijemput si Indra, yang sebentar lagi jadi warga Perguruan.

Genk cowok-cowok yang gagal mendapat cinta Dewi meradang, lalu bersekutu, mereka ndak terima, gadis incarannya malah ikut pencak silat, bela diri dari kampung, …….malam minggu saat ada latihan silat, ia mencegat Indra yang menjemput Dewi untuk latihan silat…ditantangnya duel si pemuda kampung…..si Dewi panik menangis saat dua pemuda berlaga dan bertarung dengan teknik mematikan berebut cintanya!...…hasilnya,,,,,,,para pengeroyoknya kocar-kacir, malah ada yang pingsan terkena hantaman tangan kosong pesilat kampung itu, ia dibawa pulang kawan-kwannya dan di katakan Leon jatuh dari motor sampai memar dan pingsan!.

Kabar duelnya si Indra dan Genk Leon membuat seniornya memanggil si Indra:

“gimana Ndra, kenapa sampai sejauh itu”

“aku hanya membela diri kak”

“kenapa kau pingsankan pengeroyokmu itu, karena mereka anggota setia INKAI, saya khawatir ini memicu keributan yang lebih besar, kenapa sejauh itu Ndra”


“Dewi kak, Leon marah Dewi latihan Silat malam minggu, jadi ia menantangku, jika mampu menjatuhkannya boleh Dewi ikut silat dan jadi pacarku, sesumbarnya membuatku panas kak…..”

“hehehee..cinta ooo…cintaaaa….senengnya sesaat deritanya puanjangggg…hehehehehe”

“Ndra,,,,….!”

“ya kak’’’’….”

“mau kau putus dengan Dewi”

“kenapa kak”

“kau cinta Dewi kan”

“tentu kak, ia lambang keberhasilanku menaklukkan gadis terseksi di sekolah kak”

“ya..aku tahu…..tapi maukan kau putus malam ini juga, biar aku sms si Dewi, tapi pakai nomormu”

“kenapa kak”

“kalau memang jodoh, kalian akan jadi pasangan suami istri yang sah secara hukum agama dan Negara serta adat”

“kok bisa kak…”

“udahlah…percaya saja….”

“iya deh kak….tapi kalau nanti Dewi menikah dengan cowok lain saya bagaimana kak”

“gampang, aku ada keponakan yang cantik, pintar masak dan rajin, bulan depan ia mau ke sini, setamat SMK Kesehatan”

“ok…..jadi keponakan kakak buat saya”

“yaa,,,itu pasti asal kamu jaga ia baik-baik, jika ia kamu sia-siakan, terpaksa saya sendiri akan menghukum kamu secara pendekar”

“ok kak, siap kak”
………………………….
Wahai pembaca setia yang budiman……Dewi gadis remaja yang berangkat dewasa seakan sekuntum mawar menjelang mekar, harum indahnya demikian mempesonakan dunia hingga bergetar saking elok rupawannya.


Namun Indra taat saja menuruti saran dan permintaan pelatihnya untuk putus dengan sang bidadari pujaan hati belahan jiwanya, hanya karena ia hormat dan kagum dengan pelatih silatnya, yang teruji betul setiap kata bijaknya demi kebaikan dirinya maupun seluruh warga perguruan dimana ia tekun berlatih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trisula Kembar

Sepasang Trisula Kembar, senjata yang menjadi lambangIkatan Pencak Silat Indonesia