Senin, 11 September 2017

Pertempuran Macan Dahan

AUMAN MACAN KUBAR
SARDULO SETO WIRO YUDHO WICAKSONO MUDO KRIDO

Hari itu sejarahdan alam semesta telah melihat, mencatat dan merekam dengan manis dan sempurna……………………………………….

Kompleks perkantoran bupati Kutai Barat nampak lengang, senyap, sunyi tanpa ada pergerakan manusia sama sekali nampaknya, awan bergerombol satu dua bergerak dengan malas, sinar matahari timbul tenggelam oleh lintasan awan kelabu, suasana lengang saja yang nampak membungkus Sabtu, libur yang senyap di pedalaman Kalimantan, senyap.

Hari sabtu dimana para pegawainya libur, di sebuah ruangan pendopo berlantai kayu berbentuk rumah panggung modern tengah riuh rendah oleh suara tempik sorak bergemuruh sambung menyambung, suara teriakan dan tepuk tangan silih berganti membuat terkoyak suasana sepi yang tiba-tiba saja bagaikan meruntuhkan langit!.

 Mari kita amati apa yang sedang berlangsung di dalam ruang pertemuan nan luas tersebut, ternyata dua orang pesilat sedang berlaga, penonton memadati ruangan berbentuk bujursangkar tersebut, "buk" seorang remaja kelas berseragam silat dengan tulisan kutai barat kaltim di punggungnya terhuyung huyung, sodokan di tulang leher belakang leher membuat nenar pandangan, hampir jatuh terduduk ia, huft!.

Sesaat kemudian ia kembali bangkit, pesilat remaja berseragam hitam dengan kerah putih di lehernya tersebut memfokuskan diri, lawanya kena hukuman pengurangan poin, kembali wasit laga memberi aba aba, sang lawan yang telah berhasil mencederai sang rival segera menyerang dengan gerakan cepat, sapuan bawah tepat di tulang kering. Remaja  kelas tiga SLTP yang berseragam hitam berkerah putih meloncat kecil ke samping kanan, menghindar sambil memukul swing kanan ke arah ulu hati lawan" beg!" telak mendarat di dada lawan yang berpelindung body protector.

Kemudian si penyerang bersiaga, dengan kuda-kuda ringan, mata tajam mengawasi pergerakan lawan, sang pesilat yang kena pukulan anak itupun emosi, bergegas menendang dan mendaratkan kombinasi pukulan sapuan dan swing kanan kiri, tenang anak didik Pencak Silat Cempaka Putih itupun melayani dengan tangkapan kombinasi elakan, lawan makin emosi, wut, wut wusss!.

Ia dengan kombinasi serangan menendang lurus ke arah dada, reflek remaja keturunan Dayak Kutai anak petani karet dari kutai barat kaltim tersebut menangkapnya, membanting dengan cekatan dan'buk!" sang lawan jatuh telentang, terduduk dgn meringis berusaha bangkit! Setelah jajaran dewan juri mengakumulasikan nilai, anak kelas tiga berperawakan kecil tapi liat dan tegap itupun dinyatakan menang!.

 Ia memberi hormat, merangkul penuh rasa persaudaraan kepada lawanya, kawan-kawannya menyambut dengan jabat tangan komando Wiro Yudho, dan pada hari itu, Macan Kubar telah terbangun, mengaum. Macan-macan muda penuh semangat juang. Mengaum dengan gagah berani namun tetap rendah hati!.

Maka sang macan sejak hari itu telah terbangun, mengaum, meraung, menempa diri menyiapkan segenap asa, kaemampuan dan tenaga menyongsong esok yang penuh tantangan! Harapan, pantang kalah sebelum asa terakhir di raih, walu menetes keringat darah dan air mata demi berkibarnya panji-panji perguruan kinasih, yang tercinta yeng terdalam membuat segenap nurani tergetar oleh aura perjuangan!.

SALAM WIRO YUDHO WICAKSONO BUAT KELUARGA BESAR PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH DI KUTAI BARAT TERCINTA, BUMI KESATRIA TANAA PURAI NGERIMAN, TANAH BERADAT!





* Sardulo (Harimau), Seto (Putih), Sardulo Seto (Harimau/Macan Putih simbol keprajuritan/jiwa kesatria kesatria berkerah putih tempaan Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih.

*Logo Resmi Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih

NBJ, jika ada yang memiliki cerpen, puisi, sajak, kisah dan berbagai hal menyangkut tulisan yang berkaitan dengan Pscp Kutai Barat, silahkan di tulis dan dikirim ke Koordinator latihan, senior pelatih atau kepada alamat email : agussujatmiko819@gmail.com, akan di olah menjadi bagian dari Buletin PSCP Kubar yang terbit tiap bulan di awal Minggu, WYW!.

Tulisan yang layak muat akan dicetak sebagai buletin Pscp Kutai Barat, kedepan akan di susun sebagai bagian dari materi organisasi, dan secara sistematis akan di tempatkan pada sekretariat Pscp Kubar atau Padepokan Pscp Kubar, Amin!, dan tulisan anda sekalian akan menjadi bagian dari sejarah perjuangan Pscp kubar sejak Lahir, Tumbuh dan Berkembang di Tanah Kaltim ini!
Salam Perjuangan rekan-rekan semua!

Wiro Yudho Wicaksono!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trisula Kembar

Sepasang Trisula Kembar, senjata yang menjadi lambangIkatan Pencak Silat Indonesia