Kamis, 11 April 2019



PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH CABANG KUTAI BARAT
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
                                 
Pencak Silat Cempaka Putih Cabang Kutai Barat Wilayah Kalimantan Timur adalah: Cabang sebuah aliran Pencak Silat, beladiri asli bangsa Indonesia yang berpusat di Magetan Jawa Timur, Masuk Kaltim dan membuka cabangnya di Kutai Barat yang di bawa pemuda-pemuda Dayak Tunjung yang merantau ke Samarinda dan Bontang (tercantum di sejarah PSCP Kutai Barat).

SEMANGAT WIRO YUDO WICAKSONO SEMANGAT RELAWAN
Semboyan Utama perguruan adalah WIRO YUDO WICAKSONO, yang berarti:
WIRO: BERANI
YUDO: PERANG
WICAKSONO: BIJAKSANA
ARTINYA :
Perwira /kesatria pemberani dalam :
(1). Berjuang memerangi kebiadaban, kedholiman, keangkaramurkaan dan sikap anarkhis.
(2). Membela diri sendiri, keluarga, organisasi, agama, negara dan kaum lemah.
(3). Menolong orang yang mengalami musibah dan kesulitan
(4). Menegakkan kebenaran dan keadilan.
Yang dilandasi dengan arif dan bijaksana
(tercantumkan di Anggaran Rumah Tangga PSCP BAB VII SEMBOYAN MOTTO Pasal 21 tentang arti semboyan WIRO YUDO WICAKSONO).
Jadi secara umum adalah sebuah sikap kesatria yang berdasarkan watak kerelawanan yang sejati dalam menjalani kehidupan dan di dalam mengamalkan keilmuan yang diperoleh setiap pendekar dari perguruan PSCP.

REFLEKSI 23 TAHUN PSCP KUBAR

Sejak 1996 sampai 2019 ini, kurang lebih sudah 23 tahun usia PSCP Cabang Kutai Barat, sudah ada 8 ranting yang dirintis, ada kurang lebih 175 warga yang telah dicetak dalam kurun waktu yang tentu saja penuh liku dan suka duka.
Adapun 8 ranting yang telah dirintis adalah:
1.      Ranting Sekolaq Darat, dirintis oleh Asep, Doltianus dkk/dan kawan-kawan tahun 1996.
2.      Ranting Barong Tongkok, dirintis oleh Muhammad Sufiyanto dkk tahun 2013.
3.      Ranting Melak, dirintis oleg Marselinus Selin dkk tahun 2013.
4.      Ranting Linggang Bigung, dirintis oleh Rahul Muhammad Alip dkk tahun 2016.
5.      Ranting Tering, dirintis tahun 2017 oleh Yusup dkk tahun 2017.
6.      Ranting Long Iram, dirintis tahun 2017 oleh Ahmad Maulana dkk.
7.      Ranting Mook Manaar Bulatn, dirintis tahun 2018 oleh Serda Muryanto/Kodim Kutai Barat.
8.      Ranting Penyinggahan, dirintis tahun 2018 oleh Sumantri, Ketua Cabang PSCP Madiun yang bertugas di Kodim Kutai Barat dan di tempatkan di Koramil Penyinggahan.





Kisah inspiratif edisi ini menonjolkan keteladan warga Madya dan para perintis PSCP di Kutai Barat, jika membaca profil warga Madya, ada mas Yusup, kak Dol dan kak Okot, yang ketiganya ber-KTP Kutai Barat, semuanya sama-sama merantau di masa mudanya, semua dari kalangan rakyat biasa yang memiliki jiwa kesatria mendidik pemuda Kubar agar menjadi Insan Panca Setia yang tetap teguh tegak menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.  
   Yang lebih utama, adalah kerelawanan berkorban biaya, iuaran, uang, dana secara ikhlas, karena semua agenda kegiatan selalu butuh sarana pembiayaan yang mencukupi jika ingin sukses kegiatan dan sukses prestasi.
   Untuk hal yang paling menginspiratif adalah warga muda yang merelakan waktunya untuk melatih di kegiatan latihan rutin ranting masig-masing, karena, era milenial, anak muda remaja, dari bangun tidur sampai berangkat tidur selalu memegang gadged, larut di medsos dan area permainan game online yang membius dan membuat ketagihan, sehingga sangat jarang anak muda yang mau turun menjadi pelatih silat dan kegiatan inspiratif lain di era saat ini, sungguh memprihatinkan.
   Kisah nyata yang inspiratif di edisi kali ini, menjadi acuan lahirnya kisah fiksi dunia persilatan milenial di edisi bulan ini, semua terinspirasi dari perjuangan semua perintis PSCP baik di Kubar maupun luar Kubar, semoga bisa menjadi memberi keteladanan yang baik, sehingga ke depan Pencak Silat akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tak jadi anak tiri lagi, kita prihatin, sampai hari ini silat belum mampu berdiri sejajar dengan gerakan kepramukaan yang sudah menjadi bagian pendidikan karakter bangsa sejak usia dini sampai pendidikan tinggi, jika kita mau jujur, justru pendidikan karakter yang tak kalah hebat ada pada tradisi pencak silat, yang tulen warisan nenek moyang bangsa Nusantara, Indonesia.







Pengantar redaksi
Salam Wiro Yudo Wicaksono…!!!
   Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga sampai hari ini Keluarga Besar PSCP Kubar masih guyup dalam kerukunan dan tetap bersemangat mengisi hari dengan kegiatan penempaan jiwa raga bagi adik-adik angkatan kita siswa maupun calon warga di semua ranting, yang kiranya kami yakin kegiatan- kegiatan itu semua memerlukan keikhlasan dan kesabaran yang sangat tinggi dari andika sekalian, panjenengan semua warga agung KB PSCP Kutai Barat.


PANJI PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH



Semoga, kehadiran tulisan-tulisan dari redaksi kami ini, tetap menemani perjuangan teman-teman, kawan seperjuangan, sanak kadhang bubuhan keluarga besar PSCP dalam berWiro Yudo Wicaksono, membumikan semangat tradisi kearifan lokal budaya pencak silat di bumi Kubar, tanah para kesatria pendekar khususnya dan nusantara secara umum.
Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti…!!!!


Trisula Kembar

Sepasang Trisula Kembar, senjata yang menjadi lambangIkatan Pencak Silat Indonesia