PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH CABANG KUTAI BARAT
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
Pencak Silat Cempaka Putih Cabang Kutai Barat Wilayah Kalimantan Timur adalah: Cabang sebuah aliran Pencak Silat, beladiri asli bangsa Indonesia yang berpusat di Magetan Jawa Timur, Masuk Kaltim dan membuka cabangnya di Kutai Barat yang di bawa pemuda-pemuda Dayak Tunjung yang merantau ke Samarinda dan Bontang (tercantum di sejarah PSCP Kutai Barat).
SEMANGAT WIRO YUDO WICAKSONO SEMANGAT RELAWAN
Semboyan Utama perguruan adalah WIRO YUDO WICAKSONO, yang berarti:
WIRO: BERANI
YUDO: PERANG
WICAKSONO: BIJAKSANA
ARTINYA :
Perwira /kesatria pemberani dalam :
(1). Berjuang memerangi kebiadaban, kedholiman, keangkaramurkaan dan sikap anarkhis.
(2). Membela diri sendiri, keluarga, organisasi, agama, negara dan kaum lemah.
(3). Menolong orang yang mengalami musibah dan kesulitan
(4). Menegakkan kebenaran dan keadilan.
Yang dilandasi dengan arif dan bijaksana
(tercantumkan di Anggaran Rumah Tangga PSCP BAB VII SEMBOYAN MOTTO Pasal 21 tentang arti semboyan WIRO YUDO WICAKSONO).
Jadi secara umum adalah sebuah sikap kesatria yang berdasarkan watak kerelawanan yang sejati dalam menjalani kehidupan dan di dalam mengamalkan keilmuan yang diperoleh setiap pendekar dari perguruan PSCP.
REFLEKSI 23 TAHUN PSCP KUBAR
Sejak 1996 sampai 2019 ini, kurang lebih sudah 23 tahun usia PSCP Cabang Kutai Barat, sudah ada 8 ranting yang dirintis, ada kurang lebih 175 warga yang telah dicetak dalam kurun waktu yang tentu saja penuh liku dan suka duka.
Adapun 8 ranting yang telah dirintis adalah:
1. Ranting Sekolaq Darat, dirintis oleh Asep, Doltianus dkk/dan kawan-kawan tahun 1996.
2. Ranting Barong Tongkok, dirintis oleh Muhammad Sufiyanto dkk tahun 2013.
3. Ranting Melak, dirintis oleg Marselinus Selin dkk tahun 2013.
4. Ranting Linggang Bigung, dirintis oleh Rahul Muhammad Alip dkk tahun 2016.
5. Ranting Tering, dirintis tahun 2017 oleh Yusup dkk tahun 2017.
6. Ranting Long Iram, dirintis tahun 2017 oleh Ahmad Maulana dkk.
7. Ranting Mook Manaar Bulatn, dirintis tahun 2018 oleh Serda Muryanto/Kodim Kutai Barat.
8. Ranting Penyinggahan, dirintis tahun 2018 oleh Sumantri, Ketua Cabang PSCP Madiun yang bertugas di Kodim Kutai Barat dan di tempatkan di Koramil Penyinggahan.
Kisah inspiratif edisi ini menonjolkan
keteladan warga Madya dan para perintis PSCP di Kutai Barat, jika membaca
profil warga Madya, ada mas Yusup, kak Dol dan kak Okot, yang ketiganya ber-KTP
Kutai Barat, semuanya sama-sama merantau di masa mudanya, semua dari kalangan
rakyat biasa yang memiliki jiwa kesatria mendidik pemuda Kubar agar menjadi
Insan Panca Setia yang tetap teguh tegak menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
Tunggal Ika dan NKRI.
Yang lebih utama, adalah kerelawanan berkorban biaya, iuaran, uang, dana
secara ikhlas, karena semua agenda kegiatan selalu butuh sarana pembiayaan yang
mencukupi jika ingin sukses kegiatan dan sukses prestasi.
Untuk hal yang paling menginspiratif adalah warga muda yang merelakan
waktunya untuk melatih di kegiatan latihan rutin ranting masig-masing, karena,
era milenial, anak muda remaja, dari bangun tidur sampai berangkat tidur selalu
memegang gadged, larut di medsos dan area permainan game online yang membius
dan membuat ketagihan, sehingga sangat jarang anak muda yang mau turun menjadi
pelatih silat dan kegiatan inspiratif lain di era saat ini, sungguh memprihatinkan.
Kisah nyata yang inspiratif di edisi kali ini, menjadi acuan lahirnya
kisah fiksi dunia persilatan milenial di edisi bulan ini, semua terinspirasi
dari perjuangan semua perintis PSCP baik di Kubar maupun luar Kubar, semoga
bisa menjadi memberi keteladanan yang baik, sehingga ke depan Pencak Silat akan
menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tak jadi anak tiri lagi, kita prihatin,
sampai hari ini silat belum mampu berdiri sejajar dengan gerakan kepramukaan
yang sudah menjadi bagian pendidikan karakter bangsa sejak usia dini sampai
pendidikan tinggi, jika kita mau jujur, justru pendidikan karakter yang tak
kalah hebat ada pada tradisi pencak silat, yang tulen warisan nenek moyang
bangsa Nusantara, Indonesia.